Karena Efek Konflik Rusai-Ukraina, Pemilik Chelsea Abramovich Mundur dari Pengerusan Chelsea

AboutgarciniacambogiaTaipan asal Rusia, Roman Abramovich, resmi tak lagi mengurus Chelsea FC per Minggu (27/2). Langkah ini berkaitan erat dengan konflik Rusia dan yang tengah panas.

"Selama hampir 20 tahun kepemilikan saya di Chelsea FC, saya selalu memandang peran saya sebagai penjaga klub yang tugasnya adalah memastikan bahwa kita sukses seperti yang kita bisa hari ini, serta membangun untuk masa depan, sementara juga memainkan peran positif," kata Roman Abramovich, dikutip dari laman resmi Chelsea.

"Saya selalu mengambil keputusan dengan kepentingan terbaik klub. Saya tetap berkomitmen pada nilai-nilai ini.

Itulah sebabnya saya hari ini memberikan wali amanat ke yayasan amal Chelsea untuk kepengurusan dan perawatan Chelsea FC," lanjutnya.

Konflik Rusia-Ukraina memang berdampak bagi kiprah Roman Abramovich di sepak bola Inggris bersama Chelsea.

Pemerintah Inggris memang vokal dengan gagasan menghukum sekelompok warga negara Rusia yang sangat kaya demi menekan Presiden Vladimir Putin setelah tindakan agresi militernya terhadap Ukraina, itu termasuk Abramovich

Melucuti Abramovich dari kepemilikannya atas Chelsea, bersama dengan properti senilai USD 202 juta (Rp 2,9 triliun) adalah opsi yang tetap terbuka dan di luar kendalinya.

Kekayaan Roman Abramovich

Dikutip dari Forbes, harta Roman Abramovich mencapai USD 14,5 miliar atau setara dengan Rp 207,35 triliun (kurs dolar Rp 14.300).

Forbes menempatkannya sebagai orang terkaya ke-142 di seluruh dunia. Pada 2020, Roman Abramovich berada di peringkat ke-10 dalam daftar orang terkaya di Rusia.

Namun per 27 Februari 2022, kekayaan Roman Abramovich menurun menjadi USD 13,6 miliar atau Rp 194,48 triliun.

Dengan kata lain, kekayaannya turun USD 900 juta atau Rp 12,87 triliun dalam 2 bulan. Hal ini tak lepas dari serangan yang dilancarkan Rusia ke Ukraina yang memukul indeks saham hingga mata uang Rubel.

Sumber kekayaan utama konglomerat berusia 55 tahun ini adalah kepemilikan sahamnya di perusahaan raksasa baja Evraz, Norilsk Nickel, dan klub sepak bola Chelsea FC.

Abramovich memiliki kapal pesiar terbesar kedua di dunia, yakni Eclipse yang tingginya mencapai 533 kaki.

Kapal tersebut dibeli dengan harga hampir USD 400 juta pada 2010. Dalam perjalanan bisnisnya, ia sempat menjual 73 persen saham di perusahaan minyak Rusia Sibneft kepada raksasa gas milik negara Gazprom seharga USD 13 miliar pada 2005.

Gelontoran Dana Abramovich untuk Chelsea


Objective International menyebut, kehadiran Abramovich sejak 2003 telah membawa Chelsea keluar dari kerugian besar.

Mereka pun perlahan matang menjadi klub super yang solid setelah 19 tahun kepemilikan miliarder Rusia tersebut.

Secara keseluruhan, Roman Abramovich telah menyumbangkan lebih dari USD 2 miliar atau setara Rp 28,6 triliun dari kekayaan pribadinya untuk menopang Chelsea selama hampir dua dekade.

Meski tak lagi di bawah kendali Abramovich, Chelsea masih memiliki anggaran dan arus kas dari hak siar television, sponsor, penjualan pemain, dan pendapatan hari pertandingan sehingga mereka masih tetap bisa beroperasi.

Ini juga memungkinkan mereka untuk melakukan sejumlah bisnis di bursa transfer.

Meski belum diketahui apa efeknya pada bisnis klub di musim panas nanti, Chelsea dianggap masih mampu beroperasi tanpa keterlibatan langsung Abramovich.

Klub asal London Barat ini mungkin tak akan langsung 'miskin' atau mengalami penurunan finansial drastis dalam waktu kilat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Libatkan Ahli dan Tukang Las Asal China